Hotel yang berdiri sejak tahun 1990 ini, didesain sendiri oleh pemiliknya yaitu Anhar Setjadibrata. Anhar Setjadibrata menambah pemandangan indah dengan mempercantik kawasan di jantung Kota Malang (bundaran Tugu) yang kental dengan sentuhan kolonial eksotik, melalui Hotel Tugu Malang. Ketika mulai masuk ke hotel ini, nuansa eksotik tersebut sudah terlihat dari berbagai aksesoris yang menghiasi ruang tunggu. Anda juga akan disambut dengan ramahnya budaya khas Indonesia karena karyawan di Hotel Tugu adalah karyawan pilihan yang memiliki karakteristik khas budaya bangsa ini. Hotel Tugu mengangkat budaya Indonesia dengan tema hotelnya, juga menawarkan berbagai kebudayaan kepada tamu mancanegara.
Hotel Tugu Malang memiliki ciri khas tersendiri jika dibanding dengan Hotel Tugu yang berada di Blitar, Bali dan Lombok. Ciri khas tersebut sesuai dengan kebudayaan daerah di mana Hotel Tugu berdiri. Kamar yang tersedia di Hotel Tugu Malang hanya berjumlah 49 kamar, terdiri dari kelas superior deluxe, executive suite, dan kelas suite yang terdiri dari berbagai nama dan tema (Zamrud, Babah, Raden Saleh, Apsara, Honey Moonlight).
Kamar Hotel Tugu hanya berjumlah 49. Karena hotel ini sebagian besar areanya digunakan untuk restaurant, gallery dan fasilitas seperti kolam, renang, spa dan masih banyak lagi. Yudha Susanti, sales manager Hotel Tugu mengatakan bahwa fasilitas yang ada di sini sangat banyak. Mulai dari welcome massage, welcome drink, dan berbagai makanan tradisional khas Malang yang saat ini sudah makin jarang ditemui.
”Makanan yang tersaji di Hotel Tugu semuanya tanpa bahan pengawet dan semua berasal dari bahan alami. Ini sesuai dengan konsep kami bahwa semua yang ada di Tugu yang yaitu back to nature,” jelasnya.
”Hotel ini juga disebut dengan hotel butik karena interior, eksterior, dan nuansa yang eksotik memang hanya didapat di hotel ini,” jelas perempuan cantik yang sudah bekerja di Hotel Tugu sejak 1990 ini.
Berbagai ruangan yang awalnya digunakan untuk fine dinner seperti Kubilai Khan Chamber, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu untuk menggunakannya sebagai tempat rapat, atau meeting. Setelah melihat berbagai area yang nama-namanya kental dengan nuansa kebudayaan masa lalu ini, ternyata juga ada tempat yang bertema cinta yang bernama The Sahara.
The Sahara merupakan restoran yang memiliki menu Eropa dan juga masakan luar lainnya. Lorong yang dilalui untuk menuju The Sahara saja sudah memiliki nuansa yang romantis, ditambah dengan lukisan The Kiss karya Gustav Klimts (pelukis Rusia) yang tentunya sudah sangat dikenal, terutama oleh tamu hotel yang berasal dari luar negeri. The Sahara juga memiliki ruangan khusus yang memliki bernama Romeo and Juliet.
Andalan lain yang dimiliki Hotel Tugu ini adalah Sugar Baron Room yang bisa digunakan untuk fine dinning dan juga meeting. Di ruangan ini, tersimpan benda-benda bersejarah yang tersimpan rapi seperti museum pribadi pemilik hotel. Selain itu, masih ada berbagai ruangan dan restoran di sini yang juga terbuka untuk umum (selain tamu hotel), seperti Und Corner (toko roti), warung tepi jalan, dan beberapa fasilitas lain yang sangat menarik sebagai tempat tujuan Anda untuk menyegarkan suasana. (iw/*)
Sumber :
- http://www.wisatamalang.com
0 Komentar