I-News

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Jadwal Open Trip dan Private Trip.
Private Trip, Mountain Guide, Porter Gunung, Paket Honeymoon, Study Tour, Family Gathering, Outbond, Outing, dll +62 85 643 455 865 (( WA / SMS / Telp )

memberikan kritik dan menerima kritik

Beberapa sikap saat kita memberikan kritik dan cara kita menerima kritik orang lain.

Saat kita harus memberi kritik, lakukan dengan penuh kasih, di saat yang tepat dan tanpa mempermalukan orang yang kita kritik. Siapkan diri kita juga untuk mengambil pelajaran dan memperbaiki diri dari tiap kesalahan yang kita kritikkan kepada orang lain.

Seringkali, rasa dendam, benci dan hilangnya perasaan damai dalam hati membawa kita mudah melihat kekurangan-kekurangan orang lain, yang sebenarnya bisa jadi juga ada dalam diri kita. Demi kasih, kita harus memperbaiki diri kita karena hal tersebut. Jangan ada dalam diri kita, keinginan untuk menyakiti hati orang lain, tapi miliki niat penuh kasih dalam kita mengkritik orang lain agar orang yang bersangkutan dapat memperbaiki jalan yang diambilnya.

Sikap rendah hati mengajarkan pada kita, mungkin lebih dari kebajikan-kebajikan lainnya, untuk mencari kata-kata yang tepat dan mengetahui bagaimana cara terbaik yang tidak sampai menyebabkan terjadinya perlawanan. Kerendahan hati akan mengingatkan kita bahwa kita sendiripun sering membutuhkan kritik yang persis sama dengan yang kita kritikkan kepada orang lain.

Sikap bijaksana dan berhati-hati, membuat kita memberi peringatan dengan cepat tapi di waktu yang terbaik. Kita perlukan sikap ini bila kita menyadari perilaku dari teman kita tersebut dan mengetahui keadaan-keadaan yang berpeluang membuat dia melakukan kesalahan-kesalahan tersebut mirip seorang dokter yang baik, yang profesinya tidak hanya menyembuhkan. Dokter yang berpengalaman tentu tidak akan memberikan resep yang sama kepada semua pasiennya. Bila tampak terlihat bahwa orang yang bersangkutan tidak bereaksi pada kritik kita, maka kita perlu menolongnya lebih jauh lewat teladan kita, dengan lebih banyak doa serta sikap untuk lebih memahami orang tersebut.

Bila kita yang dikritik, maka berusahalah kita menerimanya dengan rendah hati dan dalam sikap yang tenang, tanpa membuat alasan-alasan untuk membenarkan diri. Kita perlu bisa melihat pertolongan Allah melalui teman kita yang baik tersebut, yang sungguh telah menjadi teman baik kita pada keadaan tersebut. Kita seharusnya perlu sangat berterimakasih bahwa ada orang yang memberi perhatian pada diri kita. Hal ini juga selayaknya membuat kita gembira, sambil menyadari dalam hati bahwa kita tidak sendirian dalam meluruskan jalan kita menuju Allah.

Sekali kita menyadari peringatan dari teman kita, paksakan dalam diri tugas untuk menjalankan nasihatnya. Kita melakukan ini tidak hanya bagi kebaikan yang kita dapat dari kritik ini, tapi juga membiarkan orang lain melihat bahwa perhatiannya pada kita tidaklah sia-sia, dan bahwa kita menghargai kebaikannya kepada kita.

Seseorang yang punya kebanggaan pada dirinya, sekalipun nyatanya dia mengkritik dirinya sendiri, tidak ingin hal ini diketahui orang bahwa dia akhirnya melaksanakan nasihat yang diterimanya dari kritikan orang lain. Dia lebih memilih orang lain berpikir bahwa dia mengabaikan nasihat tersebut.

Sedangkan seseorang yang rendah hati akan menganggap kritik sebagai kehormatan yang diterimanya dari orang lain demi kasihnya kepada Allah. Dia akan mempelajari nasihat bijaksana yang diterimanya sebagai sesuatu pertolongan yang datang dari Allah sendiri. Dia melakukannya tidak peduli siapapun yang dipakai Allah menjadi alat-Nya untuk menyadarkan dia.

Di akhir renungan ini, mari kita mengarahkan hati kepada Allah SWT semata. Kita minta pada-Nya agar mau menolong kita agar kita mampu menghidupi, kapanpun diperlukan, bentuk kasih persaudaraan ini, persahabatan sejati, perhatian tulus bagi orang-orang yang sering kita temui.

Posting Komentar

0 Komentar