I-News

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Jadwal Open Trip dan Private Trip.
Private Trip, Mountain Guide, Porter Gunung, Paket Honeymoon, Study Tour, Family Gathering, Outbond, Outing, dll +62 85 643 455 865 (( WA / SMS / Telp )

Pacaran ?

ada apa dengan niat ??

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم

Niat Yang Baik harus Disertai dengan cara yang baik Jika tidak, hasilnya akan menjadi terbalik...

Setelah melalu perenungan panjang dan bermuhasabah diri, ku temukan sebuah kata-kata itu, ku perhatikan sekelilingku.. ku perhatikan komen-komen dari sahabat disini.. Banyak yang merasa BENAR walaupun berpijak di jalan yang SALAH.Bukan..bukan salah dan benar menurut pandangan saya sendiri,tapi karena menyalahi perintah dan larangan Allah yang tertulis jelas dalam Al-Qur'an, Kenapa??? Kita sering membela diri dengan kata "Yang penting kan niatnya.. Yang penting kan niat yang utama" Betul ! namun pernahkah kita berfikir sejenak.. Niat baik atau niat yang suci juga harus dibarengi dengan jalan yang suci pula. Kalo niatnya memang untuk meraih RIdha Allah.. langkahnya pun harus melewati jalan yang di ridhai-Nya pula bukan???

Mengapa niat baik tanpa cara yg baik akan mendapat hasil yang tidak baik (terbalik)

Mari kita ambil contoh mudah.. Alasan kita BERPACARAN adalah dengan niatan mengenal pasangan untuk kemudian menikah dengannya. Niatnya sudah baik .. hanya ingin sekedar mengenal pasangan lalu menikahinya untuk menyempurnakan setngah dien (agama), Tapi caranya itu lho.. kenapa musti pake pacaran?? Islam punya cara sendiri untuk mengenal pasangan sebelum pernikahan , pacaran itu bukan budaya Islam melainkan budaya kafir. Nah.. karena niat baik tadi memakai cara yang tidak baik ( tidak halal) hasilnya akan menjadi tdk baik, kenapa? Bukankah tidak sedikit dari mereka yang berpacaran berakhir dengan perzinahan??? Bukankah tidak sedikit dari kita yang berakhir dengan air mata kecewa??? Ada yang tidak terima dengan kata ZINA, Katanya "kita pacarannya masih dalam batas, tidak melanggar norma-norma agama.. apalagi sampe berzina." Hmmm... Jangan terlalu sempit memaknai kata ZINA .. ZiNA dalam islam mempunyai makna yang luas tidak hanya ber******h. Bukankah dalam pacaran tidak bisa menundukkan pandangan walaupun bisa menghindari sentuhan?? Sedangkan dalam Al-Qur'an sendiri Allah memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan.

Lalu.. apa yang di maksud masih dalam batas, jika pacaranmu paling sehat dengan bergandengan tangan dan ngobrol berduaan??? Sedangkan menyentuh wanita/laki-laki yang bukan mahrom dan berkhalwat itu sudah jelas keharamannya???

Pacaran itu di larang dalam Islam bukan tanpa alasan kawan. Islam tidak melarang umatnya untuk jatuh cinta, Islam hanya mengatur umatnya yang sedang jatuh cinta untuk tetap menempatkan cinta Allah yang utama. Islam hanya ingin mengatur agar umatnya tidak lupa tujuan utama kita di ciptakan karena terbuai oleh rasa cinta. Islam hanya ingin mengatur agar dua insan yang saling mencinta untuk bertanggung jawab atas rasa cintanya dengan menghalalkannya bukan mengumbar nafsu sesaat kemudian berlalu tanpa ada pertanggung jawaban. Karena jika Islam tidak mengatur kemshlahatan umatnya.. Kita sebagai manusia lebih suka bertindak semau sendiri.. kalo kata org jawa mah Sakarepe dewek ^_^

Kalau kamu berdalih bahwa pacaranmu tidak melanggar norma agama, tidak mendekati zina, atau merasa tidak bermaksiat kepada Allah.. Oke, sampaikan semua alasanmu itu kepada Allah langsung.. Kepada Allah yang mendatangkan KEBENARAN dan membuat ATURAN untuk manusia. Tapi, tanyakan sendiri pada hatimu.. Masihkah ia banyak mengingat Allah dari pada pacarmu? Masihkah hatimu selalu merindukan Allah dr pada Pacarmu?? Masihkah Sholatmu khusuk atau malah bayangan kekasihmu selalu mengikuti kemanapun kau pergi???

Ataupun ketika kedua insan yang berpacaran tadi akhirnya menikah.. apakah kita pikir semua sudah berakhir?? Belum kawan.. Semuanya akan tetap kita pertanggung jawabkan di hari pembalasan kelak. Wallahu'alam Bi shawab

"Islam tidak akan melarang suatu perbuatan kalau perbuatan tersebut tidak merusak jiwa dan tidak akan menyuruh kalau suruhan itu tidak membawa selamat dan bahagianya jiwa"

Kesalahan datangnya dari penulis dan kebenarna datangnya dr Allah
Maafkan jika da kata yg kurang berkenan. Barokallahu Fiikum

sumber :
  1. Tasbih Cinta Alunan Syahdu Muhasabah Cinta Ilahi (https://www.facebook.com/note.php?note_id=230360787027463)


ada apa dengan niat ??

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم

Niat Yang Baik harus Disertai dengan cara yang baik Jika tidak, hasilnya akan menjadi terbalik...

Setelah melalu perenungan panjang dan bermuhasabah diri, ku temukan sebuah kata-kata itu, ku perhatikan sekelilingku.. ku perhatikan komen-komen dari sahabat disini.. Banyak yang merasa BENAR walaupun berpijak di jalan yang SALAH.Bukan..bukan salah dan benar menurut pandangan saya sendiri,tapi karena menyalahi perintah dan larangan Allah yang tertulis jelas dalam Al-Qur'an, Kenapa??? Kita sering membela diri dengan kata "Yang penting kan niatnya.. Yang penting kan niat yang utama" Betul ! namun pernahkah kita berfikir sejenak.. Niat baik atau niat yang suci juga harus dibarengi dengan jalan yang suci pula. Kalo niatnya memang untuk meraih RIdha Allah.. langkahnya pun harus melewati jalan yang di ridhai-Nya pula bukan???

Mengapa niat baik tanpa cara yg baik akan mendapat hasil yang tidak baik (terbalik)

Mari kita ambil contoh mudah.. Alasan kita BERPACARAN adalah dengan niatan mengenal pasangan untuk kemudian menikah dengannya. Niatnya sudah baik .. hanya ingin sekedar mengenal pasangan lalu menikahinya untuk menyempurnakan setngah dien (agama), Tapi caranya itu lho.. kenapa musti pake pacaran?? Islam punya cara sendiri untuk mengenal pasangan sebelum pernikahan , pacaran itu bukan budaya Islam melainkan budaya kafir. Nah.. karena niat baik tadi memakai cara yang tidak baik ( tidak halal) hasilnya akan menjadi tdk baik, kenapa? Bukankah tidak sedikit dari mereka yang berpacaran berakhir dengan perzinahan??? Bukankah tidak sedikit dari kita yang berakhir dengan air mata kecewa??? Ada yang tidak terima dengan kata ZINA, Katanya "kita pacarannya masih dalam batas, tidak melanggar norma-norma agama.. apalagi sampe berzina." Hmmm... Jangan terlalu sempit memaknai kata ZINA .. ZiNA dalam islam mempunyai makna yang luas tidak hanya ber******h. Bukankah dalam pacaran tidak bisa menundukkan pandangan walaupun bisa menghindari sentuhan?? Sedangkan dalam Al-Qur'an sendiri Allah memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan.

Lalu.. apa yang di maksud masih dalam batas, jika pacaranmu paling sehat dengan bergandengan tangan dan ngobrol berduaan??? Sedangkan menyentuh wanita/laki-laki yang bukan mahrom dan berkhalwat itu sudah jelas keharamannya???

Pacaran itu di larang dalam Islam bukan tanpa alasan kawan. Islam tidak melarang umatnya untuk jatuh cinta, Islam hanya mengatur umatnya yang sedang jatuh cinta untuk tetap menempatkan cinta Allah yang utama. Islam hanya ingin mengatur agar umatnya tidak lupa tujuan utama kita di ciptakan karena terbuai oleh rasa cinta. Islam hanya ingin mengatur agar dua insan yang saling mencinta untuk bertanggung jawab atas rasa cintanya dengan menghalalkannya bukan mengumbar nafsu sesaat kemudian berlalu tanpa ada pertanggung jawaban. Karena jika Islam tidak mengatur kemshlahatan umatnya.. Kita sebagai manusia lebih suka bertindak semau sendiri.. kalo kata org jawa mah Sakarepe dewek ^_^

Kalau kamu berdalih bahwa pacaranmu tidak melanggar norma agama, tidak mendekati zina, atau merasa tidak bermaksiat kepada Allah.. Oke, sampaikan semua alasanmu itu kepada Allah langsung.. Kepada Allah yang mendatangkan KEBENARAN dan membuat ATURAN untuk manusia. Tapi, tanyakan sendiri pada hatimu.. Masihkah ia banyak mengingat Allah dari pada pacarmu? Masihkah hatimu selalu merindukan Allah dr pada Pacarmu?? Masihkah Sholatmu khusuk atau malah bayangan kekasihmu selalu mengikuti kemanapun kau pergi???

Ataupun ketika kedua insan yang berpacaran tadi akhirnya menikah.. apakah kita pikir semua sudah berakhir?? Belum kawan.. Semuanya akan tetap kita pertanggung jawabkan di hari pembalasan kelak. Wallahu'alam Bi shawab

"Islam tidak akan melarang suatu perbuatan kalau perbuatan tersebut tidak merusak jiwa dan tidak akan menyuruh kalau suruhan itu tidak membawa selamat dan bahagianya jiwa"

Kesalahan datangnya dari penulis dan kebenarna datangnya dr Allah
Maafkan jika da kata yg kurang berkenan. Barokallahu Fiikum

sumber :

  1. Tasbih Cinta Alunan Syahdu Muhasabah Cinta Ilahi (https://www.facebook.com/note.php?note_id=230360787027463)">

ada apa dengan niat ??

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم

Niat Yang Baik harus Disertai dengan cara yang baik Jika tidak, hasilnya akan menjadi terbalik...

Setelah melalu perenungan panjang dan bermuhasabah diri, ku temukan sebuah kata-kata itu, ku perhatikan sekelilingku.. ku perhatikan komen-komen dari sahabat disini.. Banyak yang merasa BENAR walaupun berpijak di jalan yang SALAH.Bukan..bukan salah dan benar menurut pandangan saya sendiri,tapi karena menyalahi perintah dan larangan Allah yang tertulis jelas dalam Al-Qur'an, Kenapa??? Kita sering membela diri dengan kata "Yang penting kan niatnya.. Yang penting kan niat yang utama" Betul ! namun pernahkah kita berfikir sejenak.. Niat baik atau niat yang suci juga harus dibarengi dengan jalan yang suci pula. Kalo niatnya memang untuk meraih RIdha Allah.. langkahnya pun harus melewati jalan yang di ridhai-Nya pula bukan???

Mengapa niat baik tanpa cara yg baik akan mendapat hasil yang tidak baik (terbalik)

Mari kita ambil contoh mudah.. Alasan kita BERPACARAN adalah dengan niatan mengenal pasangan untuk kemudian menikah dengannya. Niatnya sudah baik .. hanya ingin sekedar mengenal pasangan lalu menikahinya untuk menyempurnakan setngah dien (agama), Tapi caranya itu lho.. kenapa musti pake pacaran?? Islam punya cara sendiri untuk mengenal pasangan sebelum pernikahan , pacaran itu bukan budaya Islam melainkan budaya kafir. Nah.. karena niat baik tadi memakai cara yang tidak baik ( tidak halal) hasilnya akan menjadi tdk baik, kenapa? Bukankah tidak sedikit dari mereka yang berpacaran berakhir dengan perzinahan??? Bukankah tidak sedikit dari kita yang berakhir dengan air mata kecewa??? Ada yang tidak terima dengan kata ZINA, Katanya "kita pacarannya masih dalam batas, tidak melanggar norma-norma agama.. apalagi sampe berzina." Hmmm... Jangan terlalu sempit memaknai kata ZINA .. ZiNA dalam islam mempunyai makna yang luas tidak hanya ber******h. Bukankah dalam pacaran tidak bisa menundukkan pandangan walaupun bisa menghindari sentuhan?? Sedangkan dalam Al-Qur'an sendiri Allah memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan.

Lalu.. apa yang di maksud masih dalam batas, jika pacaranmu paling sehat dengan bergandengan tangan dan ngobrol berduaan??? Sedangkan menyentuh wanita/laki-laki yang bukan mahrom dan berkhalwat itu sudah jelas keharamannya???

Pacaran itu di larang dalam Islam bukan tanpa alasan kawan. Islam tidak melarang umatnya untuk jatuh cinta, Islam hanya mengatur umatnya yang sedang jatuh cinta untuk tetap menempatkan cinta Allah yang utama. Islam hanya ingin mengatur agar umatnya tidak lupa tujuan utama kita di ciptakan karena terbuai oleh rasa cinta. Islam hanya ingin mengatur agar dua insan yang saling mencinta untuk bertanggung jawab atas rasa cintanya dengan menghalalkannya bukan mengumbar nafsu sesaat kemudian berlalu tanpa ada pertanggung jawaban. Karena jika Islam tidak mengatur kemshlahatan umatnya.. Kita sebagai manusia lebih suka bertindak semau sendiri.. kalo kata org jawa mah Sakarepe dewek ^_^

Kalau kamu berdalih bahwa pacaranmu tidak melanggar norma agama, tidak mendekati zina, atau merasa tidak bermaksiat kepada Allah.. Oke, sampaikan semua alasanmu itu kepada Allah langsung.. Kepada Allah yang mendatangkan KEBENARAN dan membuat ATURAN untuk manusia. Tapi, tanyakan sendiri pada hatimu.. Masihkah ia banyak mengingat Allah dari pada pacarmu? Masihkah hatimu selalu merindukan Allah dr pada Pacarmu?? Masihkah Sholatmu khusuk atau malah bayangan kekasihmu selalu mengikuti kemanapun kau pergi???

Ataupun ketika kedua insan yang berpacaran tadi akhirnya menikah.. apakah kita pikir semua sudah berakhir?? Belum kawan.. Semuanya akan tetap kita pertanggung jawabkan di hari pembalasan kelak. Wallahu'alam Bi shawab

"Islam tidak akan melarang suatu perbuatan kalau perbuatan tersebut tidak merusak jiwa dan tidak akan menyuruh kalau suruhan itu tidak membawa selamat dan bahagianya jiwa"

Kesalahan datangnya dari penulis dan kebenarna datangnya dr Allah
Maafkan jika da kata yg kurang berkenan. Barokallahu Fiikum

sumber :

  1. Tasbih Cinta Alunan Syahdu Muhasabah Cinta Ilahi (https://www.facebook.com/note.php?note_id=230360787027463">

Posting Komentar

0 Komentar